Sabtu, 17 Juli 2010

Hal-hal yang Mempercepat Doa Dikabulkan & Menghambat Doa


Hal-hal yang mempercepat doa dikabulkan
Apa saja yang membuat agar doa cepat dikabulkan? Amalan-amalan ibadah yang lainnya diperbaiki: shalatnya diperbaiki, infaqnya diperbaiki, puasanya diperbaiki, dlsb. Bagaimana doanya akan dikabulkan kalau shalatnya tidak benar? Shadaqoh adalah hal yang paling bagus untuk mempercepat doa. Makanya kalau ada orang yang bersedeqah kepada kita, maka harus kita doakan orang itu. Tetapi doanya jangan di muka orang yang bersedqah itu, tetapi di belakangnya agar ia tidak tahu. Kalau berdoa di depan orangnya, doanya bisa tidak ikhlas, ”Pak, kemarin saya sudah berdoa agar bapak masuk surga”; itu doa yang tidak ikhlas. Kata Nabi bahwa salah satu doa cepat terkabul itu adalah karena doa orang lain, yaitu doa yang dilakukan dengan ikhlas. Makanya kalau kita minta doa kepada orang lain itu jangan ditagih, biar saja seikhlasnya. Makin banyak ibadah kita perbaiki, makin makbul doa kita; terutama ibadah-ibadah yang sifatnya wajib, ditambah dengan ibadah-ibadah sunnah.
Termasuk hal yang mempercepat doa adalah banyak minta doa kepada orang lain. Oleh karena itu sering-seringlah minta doa kepada orang lain: orang tua kita, isteri kita, anak kita, suami kita, dlsb. Kita jarang minta doa kepada anak atau isteri kita, padahal jangan-jangan doanya makbul: ”Nak, doakan bapak, doakan ibu…”. Apalagi minta doa kepada orang tua, itu dapat mempercepat doa dikabulkan.
Hal-hal yang mengambat doa
Hal-hal yang menghambat doa adalah perbuatan dosa. Bagaimana kita akan minta kepada Allah, kalau diri kita diliputi dengan dosa? Makanya sebelum berdoa itu kita dianjurkan untuk membaca istighfar lebih dulu, memohon ampun kepada Allah. Termasuk juga dosa yang dilakukan kepada sesama manusia, itu menghambat doa. Kalau kita mendzalimi orang lain, doa kita ditolak oleh Allah. Oleh karena itu jangan mendzalimi orang lain, apalagi yang didzalimi itu adalah orang tua kita. Kalau kita sudah disumpah oleh orang tua kita, doa kita tidak akan dikabulkan. ”Aku sumpahi, kau tidak akan bahagia”, maka selama hidup tidak akan bahagia. Oleh karena itu kalau marah kepada anak, jangan menyumpahi anak. Kalaupun menyumpahi anak, sumpahi dengan hal-hal yang baik: ”Kau aku sumpahi menjadi orang yang kaya. Kau kusumpahi menjadi anak yang shaleh, masuk surga. Jangan menyumpahi anak dengan: ”Jadi anak syaitan,kau!”, nantinya anak itu seperti syaitan kelakukannya. Sumpahilah anak itu dengan yang baik-baik: masuk surga, menjadi anak shaleh; karena sumpah itu adalah doa. Berdoalah dengan yang baik-baik.
Termasuk yang menghambat doa adalah pelit, bakhil; tidak mau memberi orang lain. Bagaimana Tuhan akan membatu kita sementara kita adalah pelit, tidak mau membatu orang? Apapun permintaan orang, usahakan untuk membantunya, walaupun tidak secara langsung. Orang yang tidak mau membantu orang lain, doanya ditolak. Biarpun sama-sama susah, bantulah orang lain. Sering kali kita mengatakan, ”Ngapain membantu orang lain, kita sendiri susah”. Justru kalau kita susah lalu membantu orang lain, maka kita akan dibantu oleh Allah SWT. Nabi bersabda bahwa barang siapa menolong saudaranya, maka Allah akan menolong dirinya (Man kaana fii haajati akhihi kaanallaahu fii hajaatihi). Mulai sekarang, jangan bakhil: bantu, bantu dan bantu; walaupun dalam keadaan susah. Kalau tidak bisa membatu dengan harta, bantu dengan tenaga, bantu dengan doa; jangan pernah menolak permintaan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar